Hujan deras yang mengguyur Kota Malang pada siang hari ini menyebabkan banjir di sejumlah ruas jalan, mengubah jalanan menjadi 'waterpark' dadakan. Banjir menggenangi kawasan Jalan Soekarno-Hatta hingga Jalan Borobudur, serta ruas Jalan Ahmad Yani, yang juga terimbas akibat luapan drainase.
Beberapa titik di wilayah tersebut memang dikenal sebagai lokasi langganan banjir setiap kali hujan deras turun. Untuk mengatasi hal ini, Pemkot Malang mengandalkan proyek drainase sepanjang 1.300 meter di Jalan Soekarno-Hatta yang menelan anggaran hingga Rp 32 miliar.

Banjir yang terjadi menyebabkan kendaraan yang melintas harus mengurangi kecepatan, meskipun tidak sampai menutup total akses jalan. Meskipun demikian, kondisi ini cukup meresahkan warga, terlebih dengan adanya video yang beredar di media sosial memperlihatkan ruas jalan yang tergenang air seperti taman air.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang, Adi Surya Nugraha, menjelaskan bahwa banjir di kawasan Jalan Soekarno-Hatta hingga Borobudur disebabkan oleh sistem drainase yang tidak mampu menampung debit air hujan. "Air hujan tidak bisa masuk atau tertampung dengan saluran yang ada," ujar Adi saat dikonfirmasi.
Adi juga menyebutkan bahwa kondisi serupa terjadi di ruas jalan menuju Sudimoro, yang mana limpasan air hujan dari wilayah barat atau Jalan Soekarno-Hatta menyebabkan banjir di titik tersebut.
"Air dari sebelah barat Jalan Soekarno-Hatta tidak dapat tertampung dengan saluran yang ada saat ini," tambahnya.

Sebagai solusi, Adi menyebutkan bahwa perbaikan sistem drainase di kawasan Soekarno-Hatta menjadi prioritas dalam upaya mengatasi banjir di wilayah tersebut. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandhung Julhardjanto, membenarkan bahwa masalah drainase buruk menjadi penyebab utama banjir di beberapa ruas jalan tersebut.
Dandhung mengungkapkan bahwa proyek pembangunan saluran drainase baru di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, yang direncanakan mengarah ke selatan menuju Sungai Brantas, diharapkan dapat mengatasi permasalahan banjir. Proyek tersebut, dengan anggaran sebesar Rp 32 miliar, rencananya akan membentang sepanjang 1.300 meter.
"Proyek drainase baru ini akan mengarahkan saluran air ke selatan, ke arah Sungai Brantas," pungkasnya.
No Comments Yet...